REVIEW: Menonton Film Mencuri Raden Saleh di Banjarmasin
FILM Mencuri Raden Saleh tengah menjadi perbincangan hangat saat ini di kalangan pecinta film lokal di Banjarmasin. Film ini sendiri sedang tayang di seluruh bioskop di Indonesia, termasuk di kota seribu sungai. Film dengan durasi dua jam 34 menit itu sukses membuat banyak penonton memberikan penilaian positif.
Oleh: Nazwa Hafida, Banjarmasin, Banjarmuda.com
Sederet pemeran muda tanah air membintangi film ini. Film Mencuri Raden Saleh ini patut untuk mendapat pujian. Akting mereka juga patut diacungi jempol.
Dalam Film Mencuri Raden Saleh, dikisahkan pelukis yang masih mahasiswa, Piko Subiakto (diperankan Iqbal Ramadhan) sebagai master forger kelas dunia. Lukisan palsunya mulai dari karya lukis Widayat sampai Raden Saleh, tak bercela.
Lukisannya bahkan menembus galeri seni dan rumah lelang prestisius dengan harga hampir miliaran. Piko punya tim yang solid. Mereka terdiri dari Angga Yunanda sebagai Ucup (The Hacker), Aghniny Haque sebagai Sarah (The Brute), Umay Shahab sebagai Gofar (The Handyman), Rachel Amanda sebagai Fella (The Negotiator), dan Ari Irham sebagai Tuktuk (The driver).
Masing-masing karakter mempunyai latar belakang dan motivasi untuk terlibat di pencurian lukisan Raden Saleh ini. Tetapi beralih kepada Piko, ayah Piko dipenjara karena perampokan bank.
Sang Ayah yang bernama Budiman (Dwi Sasono), berada dalam penjara dan kasusnya hanya bisa ditangani ke kalau ada modal Rp2 miliar. Mencuri Raden Saleh adalah sebuah ikhtiar untuk mendapatkan uang itu. Deretan adegan tabrak-menabrak, pertengkaran, dan permasalahan yang tidak terduga hingga perlawanan menjadikan film ini sangat seru. Film ini menegangkan para penonton dengan aksinya dan berhasil mencairkan suasana dengan tingkah lucunya si Gofar (The Handyman).
Aksi Sarah saat menunjukan bela diri juga sangat memukau, apalagi saat ia menggunakan gaun merah dalam adegan melawan orang-orang di pesta. Namun kenyataan bahwa saat saya menonton film itu di sore hari pukul 18.40 Wita. tak ada satu orang pun meninggalkan kursinya, menunjukan bahwa film ini berhasil memaksa penonton duduk menonton sampai habis.
Baru pada hari ke-9 setelah distribusi resminya di bioskop, film ini meraih 1 juta tiket penonton pertamanya. Terlepas dari aksi pencurian yang tidak patut untuk dicontoh, ada pesan-pesan positif yang disampaikan ke penonton. Seperti sikap tolong menolong, kerja keras, kerja sama dan rela berkorban. (haf/sip)
Post a Comment